Selasa, 19 Oktober 2010

Tips & Tricks: Travel Photography

menjulang
menjulang
the famous lighthouse of Lengkuas Island, Belitung, Indonesia.

Never can't wait for my next travel trip. Yes i love traveling. I enjoyed traveling before photography. Then just realized that photographs could become my voice to speak out about anything interesting that exist on the trip. But it's not a walk in a park and should admit that I'm still learning. So, as a student of traveling and photography, here are some lessons that I found in the curriculum:


1. Bring your arsenal, but travel light.
Yes, to make a good photograph you are going to need the right tools. And different situation will require different tools to capture it perfectly. You need wide-angle lens to capture great landscape. You need tele lens to capture an eagle fly over nearby hill. You need natural density filter for slow speed technique. And the list could go on and on, then you start to consider a lot bigger camera bag. But believe me, even if you got gigantic bag to fit them all, you'll be exhausted to carry it around in those traveling days. No fun.
So before you go, just do your homework. Learn about the region first. Does it have wonderful nature? Is the nightlife interesting? Does it have beautiful architecture? These kind of information can help you to decide what gears worth carry around.

messy breaks
messy breaks
taken at Tanjung Layar, Sawarna, Indonesia.


2. Everything could be interesting but pay attention on lighting condition.
So you already there, at a region that fill your dream in the past year and years. Everything looks so unique and adorable like in postcards and flyers. This fantastic coastal line, that famous building, an old lady in her kiosk, a beautiful flower
which you don't have a clue about it's name that grows on rock, you want it all, sure no problemo. But before fill up your gigabyte memory card with data, understand this first, all you want is a good photo, if possible, each one of it. And a good photo needs light.
Pay attention on where light comes from and how this light affects on your subject. Does it give glows to your subject? Does it create an interesting shadow? Does it make your subject to pitch their eyes? And if you think that these lighting condition is good enough and take a few shots, always move your feet around your subject and take another shots. And you can see by changing your position around also affect on how light illuminate your subject and also gives variant to the background.

warung sederhana
warung sederhana
Taken at Gading Food Festival, Jakarta, Indonesia.

3. Before hit the shutter, try to give simple title for the shot just on your mind.
This habit actually helps improving my photographs big time. You could say this simple title as idea. I don't mind. But these words should become an instant trigger about how to execute the subject. And try to avoid noun words for the title, use verb or adjective instead, and phrase should be the best.
Of course after you get back and watch all photos from computer, you already forgot most of simple title you made before. It doesn't matter. Just examine. Because some photos has their own story to tell you about.

So happy traveling folks and wish you fantastic photographs. :)


Kamis, 19 Agustus 2010

action : past present future

past present future

past present future

model : ika / lokasi : senayan / alat : d80, 18-55 / teknis : iso100, av, f/8.0 / edit : color enhancement in aperture, finishing in sotosop.

ide terus berkembang...
berhubung modelnya belum puas difoto, eh malah balancing di pager besi, langsung aja jepret lagi. setelah jadi, dipikir-pikir, keren juga kalo dibuat sequence melangkah...
langsung ngoprek sotosop n hasilnya lumayan puas.
selamat menikmati. pis.

jeff


Selasa, 01 Juni 2010

portrait : cross gender

ika as a boy

ika as a boy

model : ika / lokasi : senayan / alat : d80, 18-55 / teknis : iso100, av, f/5.6 / edit : color enhancement in aperture, finishing in sotosop.


versi normal dari "gravitasi ga bisa bohong".
pose ini dipakai sebagai panduan bagi model untuk sesi terbalik.
pencahayaan dan pewarnaan diedit di sotosop untuk mendapatkan kesan sore hari.
padahal motretnya tengah hari bolong. hidup sotosop! pis


jeffman


Senin, 03 Mei 2010

FN : terbalik

gravitasi gak bisa bohong
gravitasi ga bisa bohong

model : ika /
lokasi : senayan / alat : d80, 18-55, yn460ii / teknis : iso100, av, f/8.0, flash manual mode / edit : color enhancement in sotosop

Lagi singgah ke fotografer.net setelah sekian lama absen, iseng-iseng liat tema foto bulanan yang cukup menggelitik. Tema untuk bulan April ini adalah terbalik. "Melihat sesuatu seperti seharusnya bukan lagi hal istimewa. Ketika mencoba melihat dengan cara berbeda, ada hal tak terduga yang menggugah. Cara yang tak biasa, sudut dari arah berkebalikan, bisa jadi membuat foto tampil menarik perhatian." ini kutipan langsung copy paste dari websitenya. Langsung semangat menjelajah dengan harapan tinggi bisa tergugah sekaligus memanjakan mata lewat foto-foto unik nik.

Beberapa foto langsung menyandera mata seperti upside down karya Ratna Pudji Utami dan after the pouring rain karya Muhammad Fadli, bagaimana mereka dengan jelinya menangkap moment dan merangkainya dalam komposisi, teknik dan pewarnaan yang menawan.

Langsung panas. Tertantang berbuat yang bukan-bukan. Berhubung sadar diri kalau kurang (bukannya tidak sama sekali...) brilliant apalagi jeli, diputuskan untuk meng-eksekusi tema secara harafiah aja. Tapi kalau barang yang dibalik trus di foto mah apa istimewanya? Kalau portrait yang dibikin dalam posisi kepala di bawah baru seru tuh! (ga tau kenapa, akhir-akhir ini lagi demen bikin portrait...) Biar tambah bingung, sekalian aja dibikin jadi cross gender untuk wardrobe-nya!

Ide sudah ada tapi siapa yang mau jadi modelnya kalo pake dibalik-balik segala? Cuma ada satu kandidat di kepala, karena ya... beliau ini denger-denger aktif di olaharaga parkour yang tentu saja terbiasa dengan keadaan terbalik-balik seperti ini, lha biasa salto kok. Kalau beliau menolak bisa sia-sia segala ide cemerlang yang jarang-jarang mampir mengisi kepala ini. Tarik napas panjang, angkat telpon, sambutan baik, waktu disepakati bersama, tutup telpon, YES, waktunya jingkrak-jingkrak!!!

Singkat kata, tanpa banyak halang rintangan, sesi ini selesai dengan baik tanpa ada yang mengaku jadi korban, baik korban fisik, korban pemaksaan kehendak dan sebagainya n hasilnya bisa sama sama kita nikmati di halaman atas blog ini. Terima kasih buat Ika yang mau bantuin untuk ngerealisasiin ide ini daripada tidak tersalurkan dan jadi bisul. (denger2 ada yg pulang langsung tidur baru bangun besok paginya tuh...) pis.

jeffman


Beberapa Catatan Penting :
  1. SAFETY FIRST, walupun kelihatannya tidak berbahaya, tetapi mohon tidak menyepelekan nyawa. Posisi model tergantung terbalik dengan bertumpu pada belakang lutut yang terlipat setinggi 1.5m, jadi jarak bebas antara kepala model dengan tanah kurang lebih 50 cm. Cukup untuk membahayakan keselamatan model.
  2. SAFETY FIRST, sesi ini berlangsung hanya 3 kali saja dengan lama tiap sesi tidak lebih dari 10 detik. Harap dipertimbangkan bila hendak melakukan posisi ini lebih banyak lagi karena posisi ini sangat menguras stamina. Sesi segera dihentikan (walaupun belum 10 detik) yaitu ketika mata model memerah yang menjadi tanda konsentrasi darah di kepala.
  3. SAFETY FIRST, dalam sesi ini, selain saya dan model masih dibantu 3 orang teman lain. Terima kasih buat Mamat (anggota komunitas parkour) yang udah bersedia jadi Safety Director dadakan, beliau yang memandu teknik bergantung terbalik secara aman sekaligus menjaga keselamatan model. Terima kasih juga buat Moris yang dah bersedia bantuin Mamat. Tidak lupa, terima kasih buat Wimpie yang dah bantuin setting flash plus aksesori model.
SAFETY FIRST sengaja diulang sebanyak 3 kali untuk menekankan pentingnya keselamatan!


Rabu, 28 April 2010

KFK : kabel, tali, panjang

iPodku malang
iPodku malang
model
: argie / lokasi : garasi / alat : d80, 70-300, yn460ii / teknis : iso1250, 1/600, f/8.0, flash manual mode / edit : color enhancement di sotosop

Udah pada tau KFK? Itu lo, Klinik Fotografi Kompas, masih ngga tau juga? Gpp, saya taunya juga belum lama kok. Kalau tertarik silakan liat koran Kompas tiap hari Selasa atau bisa juga cek di : http://kfk.kompas.com/sfkhome

Nah di KFK ini tiap minggunya ada penugasan yang kali ini topiknya adalah kabel, tali, panjang. Beberapa ide langsung terlontar, tapi berhubung alat, waktu dan tenaga pas-pasaan, satu-persatu ide yang ada mulai berguguran. Setelah mengamati, memeriksa ulang dan menimbang akhirnya keluarlah keputusan untuk mengeksekusi ide ini: nelen iPod.

Lho kok?

Sebentar dulu, begini pembenarannya walaupun agak maksa... iPod kan ada kabelnya juga! Walaupun pasti susah eksekusinya buat nunjukin panjang kabel, sekaligus mikirin gimana jadiin foto ini menarik. Untuk itu, dipakailah pendekatan portrait dengan harapan bisa menghasilkan ekspresi yang lucu. hihihi.

Okelah kalo begitooh. Mulailah mendata butuh apa aja. Pertama butuh model yang meyakinkan, ini gampang saja, begitu mikir makan dan iPod langsung kebayang mukanya. wehehe. Kebetulan temen yang satu ini punya waktu hari Minggu sore dan bersedia dengan rela untuk dijadikan bahan eksperimen selama 2 jam. Ok, yang kedua adalah setting. Mungkin kalau di warung mie beneran, dengan uap yang ngebul sebagai latar belakang, trus aksesori di meja saperti mangkok, rak sendok garpu sumpit, sambel kecap, gelas minuman dsb. dsb bakal buanyak buanget yang bisa di eksplor. 2 jam cukup? engga. Makanya settingnya di garasi ajah, set meja kecil, mangkok, sumpit sama gelas, pencahayaan ngandelin pencahayaan alami yang bisa diatur dari tinggi rendahnya rolling door, tambahin satu flash buat fill-in, background pakai dinding yang ada ajah. Selesai.

Jreng-jreng. Hari H. Dibantu satu temen lagi yang juga demen mainan kamera, siap-siap di set jam 3, sambil diskusi gimana cara paling baik untuk eksekusi ide ini, akhirnya modelnya dateng juga walaupun telat 15 menit. (biasa, model...) Setelah nyobain beberapa wardobe n test lighting, dimulailah sesi pertama untuk pemanasan. Sempet terbersit rasa kasian ngeliat model yang beneran nelen kabel iPod (kabelnya doang lo... lagian dah dibungkus plastik rapat-rapat untuk alasan higenis). Tapi waktu ngeliat ekspresinya dimana mulutnya bener-bener penuh gak dibuat-buat, akhirnya diputuskan untuk menepiskan rasa kasihan yang ada. Sesi kedua dimulai jam 4, setelah mengevaluasi hasil sesi pertama tentunya. Berhubung bayangan yang ada dirasa terlalu hard, flash terpaksa di modif dengan ditambahkan plastik putih dengan maksud memperbesar bidang cahaya. Rasanya sih cukup puas dengan hasilnya, waktu wrap up menunjukkan pukul 4.30.

Setelah sedikit-sedikit di edit manjadi bukit di sotosop, akhirnya siap di upload ke site KFK. Eh ternyata harus register dulu, ya sud, langsung isi data... eh baru ketauan, ternyata deadlinenya hari minggu jam 22.00, padahal jam weker dah nunjukin jam 2.00 pagi. So, at the end, moral of this story is.... ngga ada salahnya mencoba. pis.

jeffman


Rabu, 21 April 2010

halo dan selamat datang

terimakasih telah mampir di sini.  blog ini dibuat dengan dua tujuan. pertama, sebagai sarana untuk belajar menulis, karena selama ini merasakan kemampuan menulis hampir nol bahkan untuk sekedar membalas email :). katanya sih kalo pinter nulis tuh pikiran bisa lebih runut dan terstruktur jadi sebelum terlambat terpaksa memaksakan diri untuk menulis. pilihan untuk menulis tentang fotografi ini dirasakan lebih sebagai kebutuhan daripada sebagai kesenangan. karena, walaupun berkenalan dengan mahluk yang bernama fotografi ini sudah lama semenjak jaman film, ternyata setiap saat masih saja menemukan hal baru yang bikin hati dan pikiran  ini menjadi takjub, gundah, bahagia dan seterusnya dan seterusnya... 


jadi blog ini lebih merupakan catatan pribadi tentang segala hal yang (semoga) berkaitan dengan fotografi. yah, namanya juga mulai ngoprek fotografi lagi, sama aja seperti waktu smp dulu... mesti bikin catatan biar pelajarannya ga lupa. jadi kalo suatu hari nanti keluar di soal ujian, tinggal liat contekan di sini... ini yang menjadi tujuan ke dua, hihihi.   


sebagai seorang pelajar fotografi dan menulis yang masih berada di level cetek, tentu dalam membuat catatan-catatan di sini akan banyak terdapat kesalahan-kesalahan. untuk hal ini harap dimaklumkan. bagus juga kalau Anda bersedia meluangkan waktu untuk berkomentar tentang apa saja (fotonya jelek, topiknya kadaluarsa, cara nulisnya bikin pusing...) semuanya tentunya akan diterima dengan baik dan diperlakukan sebenar-benarnya untuk kemajuan pelajaran menulis dan fotografi saya. 


selamat menjelajah, semoga bermanfaat.



jeffman