Minggu, 08 Februari 2015

...Gaagal Translete

gaagal translete1
...mmm gaagal paham

Ketika selesai membaca kalimat pada foto di atas ada sebersit rasa penyesalan yang timbul. Rupanya sudah terlalu lama rasanya penulis tidak membaca buku berbahasa Inggris. Bahkan sampai pengumuman sederhana saja seperti yang tertulis pada foto di atas tidak mampu untuk dimengerti. Rupanya telah jauh menurun kemampuan bahasa Inggris penulis.

Tetapi tunggu dulu. Tidak mungkin hal ini terjadi pada dirikuuhhh!!! Kok tiba-tiba teringat mbah gugel ya yang beberapa waktu lalu punya fasilitas baru untuk menerjemahkan kata-kata dari bahasa Inggris ke Indonesia ataupun sebaliknya. Penulis sempat mencobanya akibat lupa simpan kamus di mana, walaupun kurang suka dengan hasilnya.

Tampaknya hal inilah yang terjadi. Kemampu Mbah gugel untuk menterjemahkan telah di abuse secara membabi buta. Parahnya si person yang kebagian tugas untuk menterjemahkan juga minim kemampuan bahasa Inggris-nya. Jadi yang salah siapa dong?

Jangan takut, pada kasus ini penulis tidak sedang mencari kambing hitam. Bukan karena rasa kambing hitam dan kambing putih yang sama saja kalau sudah berbentuk sate, tetapi penulis lebih ingin ber-kontempelasi mencari adakah pelajaran berharga yang dapat dipetik dari kasus ini.  Hasil dari kontempelasi ngasal dicoba untuk dijabarkan sebagai berikut :
  1. Teknologi tak lebih dari sekedar alat bantu
  2. Semua alat memiliki batas kemampuan masing-masing
  3. Kalau alat salah, jangan marah-marah lah
Demikian sekiranya pelajaran kali ini. Semoga bermanfaat.
pis


Mungkin dengan melihat foto ini semuanya menjadi lebih jelas...
gaagal translete2

Selasa, 27 Januari 2015

Memotret Anak Baik Untuk Perkembangan Dirimu!


Alvaro in Hanbok



Berhubung ayahnya sekarang labelnya fotografer, si momi jadinya ngojok-ngojok melulu minta si Al dipotret. Kebetulan schedule kosong dan punya kostum lucu yaitu Hanbok baju traditional Korea yang udah nganggur sebulan. Takutnya kalo gak buruan foto, besok-besok keburu kekecilan deh. (soalnya udah sering kejadian wehehe) Langsung minta tolong partner gw si Ferry yang baik dan tidak sombong untuk bantuin. Jadi ditetapkanlah hari Sabtu untuk eksekusi, cus.

Walaupun sudah beberapa kali memotret anak, baik itu anak sendiri, anak tetangga maupun anak singkong, tetap saja tidak berasa makin mudah. Kalau biasanya fotonya pakai available light maka kali ini dicoba untuk sedikit ngoprek dengan menggunakan strobe light atawa lampu sudio berhubung cuaca ujan melulu. Lha trus apa hubungannya motret anak sama perkembangan diri? Emangnya ikut seminar? Eit sabar dulu dong.

Sesi pemotretan berjalan dengan cukup chaos as expected wahahaha. Malam harinya setelah si Al dan mominya bobo, sambil merenung di depan iMac liat seleksi foto-foto, ternyata ada beberapa pelajaran yang cukup berharga untuk dituliskan di blog ini. Berikut adalah penjabarannya.

1. Lipat Duakan Semua Persiapan-mu, Termasuk Urat Sabarmu
Sebelum sesi foto kan biasa tuh bikin check list, tentang konsep, kebutuhan alat, props, background, alokasi waktu dsb. dsb. Nah sebaiknya semuanya itu di up size dan bila perlu di double size. Skema lighting untuk plan A & plan B? Sebaiknya sampai plan D. Background bawa 1 gulung? Sebaiknya 2 gulung. Fotografernya cuma seorang diri? Sebaiknya fotocopy dirimu! Kok gitu? Kenapa??? Karena bila punya persiapan yang cukup maka kita lebih siap menghadapi hal-hal tak terduga.

2. Saatnya Untuk Memahami (Mestinya Sudah Dari Minggu Lalu)
Siapa yang paling bisa mengarahkan si anak? Ibu? Ayah? Atau malah nenek? Apa yang bisa membuat si anak tertawa girang? Kapan waktu bobonya? Bukan hanya diatas saja yang penting, tetapi juga memahami kondisi terkini si anak. Apakah sudah mulai bosan? Atau malah sudah capai dan butuh break? Dan percayalah, kamu gak akan bisa memaksakan kehendakmu pada si kecil atau Kak Seto akan datang bersama teman-temannya untuk mencidukmu.

3. Bila Semua Rencanamu Berantakan, ...Keep Calm and Take Photos
Dan percayalah, semua rencanamu akan berantakan. Tapi gak papa, tetaplah bernafas. Pikirkan sesuatu secara cepat, modifikasi rencana yang ada dan berdoalah semoga hasilnya baik. Mungkin dari improfisasi ini kamu bakal terkejut karena menghasilkan sesuatu hal yang baru.
pis.

jeffman

Bonus : versi Indonesia

Senin, 12 Januari 2015

Resolusi 2015

Weleh...weleh...
Ternyata dah setaun lebih gak nulis blog!
Ok kalo gitu resolusi 2015 gak perlu yg rumit-rumit.
Cukup isi blog ini seminggu sekali.
Camkan baik-baik!
Pis

Jeff